Bagaimana pendapat anda mengenai SMA Tamansiswa Surabaya ?

Kamis, 26 Februari 2009

ARTIKEL

RM SUWARDI SURYANINGRAT BANGSAWAN YANG MENJADI BAPAK BANGSA PDF Cetak E-mail
Ditulis oleh Jend. Ki Tyasno Sudarto
Minggu, 01 Juni 2008

RM Suwardi Suryaningrat (RM SS) seorang bangsawan yang lahir tanggal 2 Mei 1889 merupakan cucu dari Sri Paku Alam III, sedang ayahnya bernama KPH Suryaningrat. Ibu RM Suwardi Suryaningrat bernama RA Sandiyah yang merupakan buyut dari Nyai Ageng Serang seorang pahlawan nasional prajurit Diponegoro. Sedang Nyai Ageng Serang masih merupakan keturunan dari Sunan Kalijogo. Pendidikan agama didapatnya dari Pesantren Kalasan dibawah asuhan KH Abdurrahman. Sejak awal pengasuh pesantren telah melihat tanda kelebihan pemuda kecil Suwardi. KH Abdurrahman memberi nama sebagai “Jemblung Trunogati” yang berarti anak mungil dengan perut buncit, tetapi mampu menghimpun pengetahuan yang luas.”
Berhubung kikis tanah Pakualaman banyak merupakan tanah rawa dan relatif gersang di daerah Kulon Progo, maka Sri Paku Alam V yang bertahta saat itu secara bijak memberi warisan berupa dana untuk sekolah bagi sentono (kerabat keraton). Pemerintah Kolonial memberi keistimewaan kepada para bangsawan (sentono keraton) dan anak amtenaar (pegawai negeri) untuk mendapatkan sekolah yang lebih baik daripada warga biasa. Fasilitas tersebut dimanfaatkan bangsawan RM SS untuk meneruskan kuliah di Stovia (Sekolah Tinggi Dokter Jawa) di Batavia (Jakarta).
Alam kebangkitan nasional yang dirintis dr Soetomo dan kawan-kawannya menjalar kedalam jiwa kebangsaan RM SS. Semula beliau sambil kuliah memperdalam ilmu jurnalistik sebagai penulis, kolumnis dan pemimpin redaksi beberapa majalah dan surat kabar.
Jiwa patriot kebangsaan tumbuh berkembang dan dicurahkan dalam karya tulis yang berhasil mengkritisi kaum penguasa penjajah saat itu. Tulisannya tentang protes peringatan HUT 100 tahun kemerdekaan Belanda ditentangnya dengan menurunkan tulisan “Als ik eens Nederalander was” (Andai aku seorang Belanda). Karena tulisannya itu RM SS dipenjarakan di penjara Sukamiskin Bandung. Atas pesan Pemerintah Kolonial, Sri Paku Alam III beserta KPH Suryaningrat supaya ke Bandung untuk membujuk RM SS agar tidak radikal. Namun realitanya kakek dan ayahnya malah berpesan kepada RM SS saat itu “Ingatlah seorang bangsawan tidak akan menelan ludahnya sendiri”. Ternyata secara terselubung para orang tua tersebut mendukung sikap dan tindakan progresif RM SS.
Keputusan pengadilan kolonial selanjutnya RM SS bersama dengan Tiga Serangkai yaitu dr Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker menjalani “externir” (dibuang) ke negeri Belanda selama 3 tahun.
Sebelum berangkat ke negeri Belanda beliau melaksanakan akad nikah dengan RA Sutartinah Sasraningrat, kemudian menjalani bulan madu di pengasingan negeri Belanda.
Tanggal 14 Septemer 1913 dalam perjalanan beliau ke Belanda singgah di India, beliau memberi kado HUT isterinya berupa tulisan surat. Surat itu ditujukan kepada teman seperjuangan di tanah air antara lain berbunyi “ Apabila pemerintah kolonial memperingati kemerdekaannya, kita akan sadar bahwa kita belum mempunyai identitas sebagai bangsa, kita belum mempunyai lagu kebangsaan dan bersiaplah karena waktu perayaan kemerdekaan kita akan datang juga.” Kalimat inilah yang kemudian mengilhami WR Supratman untuk menciptakan lagu Indonesia Raya. Di kemudian hari Ki Hadjar Dewantara ditunjuk Presiden Sukarno sebagai Ketua Tim Penyempurna Lagu Indonesia Raya.
Di negeri Belanda beliau tetap mempertajam pena tulisannya dan timbul gagasannya bahwa modal utama untuk menyongsong Indonesia Merdeka tidak lain adalah Pendidikan Nasional. Dalam pengasingannya kemudian RM SS sengaja memperdalam ilmu paedagogie (pendidikan) hingga mendapatkan sertifikat sebagai pendidik.
Teori Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) telah dipraktekkannya sejak menuntut ilmu pendidikan di negeri Belanda. Ilmu pendidikan barat tersebut disaring yang bermanfaat bagi bangsanya namun tetap berpijak kepada akar budaya tanah air. Sehingga konsep tentang pendidikan nasional berakar kedalam budaya nusantara. Tahun 1919 RM SS telah berhasil mengumpulkan uang untuk kembali ke tanah air bersama isteri dan seorang putrinya Ni Asti.
Tanggal 3 Juli 1922 RM SS membuka National Onderwijs Tamansiswa yang semula milik pribadi RM SS. Melihat kenyataan semakin berkembangnya aspirasi rakyat terhadap Tamansiswa dengan fakta semakin meluasnya cabang-cabang Tamansiswa di Nusantara, RM SS pada tanggal 7 Agustus 1930 mewakafkan seluruh perguruan Tamansiswa kepada Persatuan Tamansiswa. Kekawatiran pemerintah kolonial atas pesatnya Tamansiswa menyebabkan pemerintah menerbitkan “Wilde Schoolen Ordonantie” yang ditentang keras oleh Ki Hadjar Dewantara. Perlawanan ini didukung oleh Boedi Oetomo yang mengancam akan keluar dari parlemen bila Ordonansi tidak dicabut.
Ternyata tindakan KHD dengan Tamansiswa bergaung secara nasional dan membangkitkan jiwa kebangsaan seluruh rakyat Indonesia. Setelah hari wafatnya tanggal 26 April 1959, beliau diangkat sebagai Ketua PWI Anumerta mengingat jasa-jasanya di bidang jurnalistik. Kemudian SK Presiden RI no.305 tanggal 28 November 1959 menetapkan KHD menjadi Bapak Pendidikan Nasional dan hari lahirnya tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional Indonesia.
Sejatinya RM SS adalah bangsawan yang melepaskan atributnya dan menjadi Bapak Bangsa karena segenap rakyat dari kalangan bawah hingga pejabat negara mentauladani dan menjalankan ajarannya. Dari institusi swasta, pemerintah sipil hingga militer hampir semua melaksanakan ajaan-ajaran beliau yang tidak lekang oleh jaman.

Yogakarta, 1 Juni 2008

Jend. Ki Tyasno Sudarto
Tambahkan sebagai artikel favorit anda (33) | Pasang Artikel ini pada situs anda | Views: 920

Komentar (5)

RSS comments
1. Ditulis oleh Ki sudartono PS,S.PdAlamat email ini telah dilindungi dari spam bots, Javascript harus aktif untuk melihatnya , pada tanggal : 04-08-2008 17:35
Semangat Kejuangan Ki Hadjar Dewantara harus Selalu ada di dada para Pejuang Tamansiswa masa kini ,Ki Hadjar Dewantara telah merintis Tamansiswa
2. Ditulis oleh Ki Sudartono Ps,S.PdAlamat email ini telah dilindungi dari spam bots, Javascript harus aktif untuk melihatnya , pada tanggal : 05-08-2008 16:07
Setelah Kita para pejuang Tamansiswa Mengerti apa yang termaktub dalam ide dan Gagasan Ki Hadjar Dewantara untuk bangsa ini maka kita harus merealisasikan dengan kesungguhan pikiran tenaga demi majunya Tamansiswa sebagai ujung tombak mendidik generasi bangsa yang akan datang .ini bukan main-main tetapi perlu disikapi oleh para pejuang Tamansiswa yaitu dengan konsep SBII yang telah di cetuskan Ki Hadjar Dewantara Untuk mengantisipasi kondisi perkembangan alam dan zaman yang penuh persaingan pada saat ini dan masa yang akan datang agar Tamansiswa tidak ketinggalan dalam persaingan dewasa ini sehingga banyak kalangan yang memperhatikan Tamansiswa semakin lama dikatakan semakin mundur.semua ini karena kurang kepekaan para pejuang di Tamansiswa.
3. PAHLAWAN INSPIRASI BANGSA
Ditulis oleh nur dsAlamat email ini telah dilindungi dari spam bots, Javascript harus aktif untuk melihatnya , pada tanggal : 17-11-2008 16:42
Dear admin,
Saya sudah lama mencoba menerapkan ajaran Ki Hajar dalam kehidupan saya sehari-hari.
Dan sungguh saya terharu membaca tulisan ini.
Semoga arwah Ki HAjar mendapat berkah di sisi YME
Amin
4. Ditulis oleh Ki Sudartono PS,S.PdAlamat email ini telah dilindungi dari spam bots, Javascript harus aktif untuk melihatnya , pada tanggal : 21-11-2008 14:56
Banyak tauladan yang dapat kita ambil dari para pahlawan atau pejuang untuk diterapkan dalam kehidupan ini.Ketika kita menerapkan hati nurani kita kedalam kehidupan ini sungguh pahlawan atau pejuang itu tidak diminta tetapi merupakan panggilan jiwa didalam diri.bukan kita mengajukan menjadi pahlawan tetapi masyarakat bangsalah yang menilai kita menjadi pahlawan atau tidak .seperti Ki Hadjar Dewantara tak pernah beliau meminta tetapi beliau terus berbuat untuk negri ini sehingga beliau mendapat penghargaan sebagai bapak bangsa.begitu juga para pejuang dan pahlawan yang lainnya.kita sebagai generasi penerus bahkan sebagai pamong seharusnya dengan keiklasan hati untuk berbuat yang terbaik untuk negri ini sesuai dengan kemampuan dan disiplin ilmu kita masing masing.inilah yang perlu kita bangkitkan dalam diri sebagai pamong untuk mewarisi sikap laku kejuangan Ki Hadjar dewantara.mudah-mudahan uraian yang sedikit ini dapat menjadi lampu dan berpijar dalam kegelapan sehingga akan tercapai cita-cita Tamansiswa yang setinggi-tingginya.
5. Ki Hadjar Dewantara Bapak Bangsa Sejati
Ditulis oleh Ki Sudartono PS,S.PdAlamat email ini telah dilindungi dari spam bots, Javascript harus aktif untuk melihatnya , pada tanggal : 13-12-2008 17:29
Salam dan Bahagia,
Saya adalah alumni Tamansiswa dari Taman guru Madya (TGM) Kimia Sarjanawiyata Universitas Tamansiswa tahun 1990 . Saya bertugas di Tamansiswa Cabang Lubuk Pakam Medan Sumatera Utara .mengomentari apa yang di paparkan oleh Jenderal Purnawan Ki Tyasno Sudarto.Kita Sebagai wong Tamansiswa selayaknyalah dan sepantasnyalah berkiblat kepada Ki Hadjar Dewantara dalam melaksanakan Tugas dan Perngabdian kita di Tamansiswa ini .Artinya bahwa ajaran-ajaran Ki Hadjar Dewantara lah yang kita laksanakan untuk mengarungi kehidupan yang tertib damai salam dan bahagia.Ki Hadjar Dewantara adalah seorang bangsawan yang religius ,nasionalis, Humanistis dan budayawan . sehingga dengan latar yang demikian sehingga bisa menaungi semua komponen yang ada di negara ini segala gagasanya.gagasan beliau yang begitu cocok sehingga banyak kalangan yang menggunakan ataupun menerapkanya baik perseorangan ataupun masyarakat luas bahkan negara kita ini.Sekarang kita bertanya berarti Ki Hadjar Dewantara adalah Milik Masyarakat bahkan bangsa Indonesia ini.Saya menjawab dalam hati yang paling dalam memang benar.dan saya kagum dengan apa yang menjadi idea dan gagasan beliau.Berarti Ki Hadjar adalah sebagai bapak bangsa ini yang tak pernah berpikir untuk dirinya sendiri tetapi untuk bangsa ini.banyak hal yang dapat kita ambil dan petik dari ajaran Ki Hadjar Dewantara sehingga kita wong Tamansiswa benar dapat merefleksi segala nasehat fatwanya untuk senantiasa mengabdi di Tamansiswa yang kita cintai ini.

Beri Komentar

* Silahkan untuk mengisi komentar yang tidak keluar dari topik artikel.
* Semua komentar yang tidak berhubungan akan segera dihapus.
* Termasuk semua link yang digunakan untuk kepentingan spam, marketing, pribadi, dsb.
* Pastikan anda me-REFRESH halaman ini untuk mendapatkan kode security yang baru sebelum anda menekan tombol kirim.

Nama :
E-mail :
Homepage :
Judul :
BBCode: Web AddressEmail AddressBold TextItalic TextUnderlined TextQuoteCodeOpen ListList ItemClose List
Komentar :




Kode :* Code
I wish being prevented by email of the comments which will follow

Terakhir diperbaharui ( Minggu, 01 Juni 2008 )

Tidak ada komentar: